Naskah Khutbah Jumat
Tema: Cara Mencintai Rasulullah Saw
Ma'asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah!
Kunci kebahagiaan itu, kata Imam al-Ghazali dalam bukunya Kitabul Arbai'in fi Ushuluddin, adalah mengikuti jejak Sunnah Rasulullah Saw dalam segala aspek kehidupannya.
"Bila Anda mengenakan celana," kata al-Ghazali, "kenakanlah sambil duduk, dan bila memakai sorban kenakanlah sambil berdiri, bila memakai sandal mulailah dari yang kanan dan bila melepasnya mulailah dari yang kiri. Demikian pula bila makan, hendaklah dengan tangan kanan, dan bila memotong kuku, mulailah dari kuku telunjuk kanan dan akhiri dengan memotong kuku ibu jarinya. Sedangkan kuku kaki, mulailah dari kelingking kaki kanan dan ditutup dengan kelingking kaki kiri. Begitulah dalam segala tindak tanduk Anda, usahakan berpedoman kepada Sunnah Rasul Saw."
Al-Ghazali kemudian mencontohkan perilaku Muhammad bin Aslam, yang tidak mau memakan buah semangka sampai akhir hayatnya. Pasalnya, ia tidak menemukan Sunnah Rasul Saw bagaimana cara memakan buah tersebut. Al-Ghazali tampaknya hendak menunjukkan, Sunnah Rasul itu tidak hanya menyangkut tatacara beribadah dan perilaku "besar"-nya saja, tetapi juga meliputi hal-hal "sepele" tadi. Artinya, hal sepele saja harus mengacu kepada Sunnah, apalagi hal besar seperti shalat, shaum, berumahtangga, memimpin pemerintahan atau menata kehidupan masyarakat, dan sebagainya.
Ma'asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah!
Mengikuti Sunnah Rasul merupakan kewajiban setiap Muslim. Seorang Muslim yang benar-benar keimanannya, pastilah menjadikan Sunnah Rasul sebagai pedoman dalam hidupnya. "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah ia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah!" demikian firman Allah SWT dalam Q.S. al-Hasyr:7. Dalam ayat lain disebutkan, "Katakanlah (Muhammad), jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu" (Q.S. Ali Imran:31).
Membincang Sunnah Rasul senantiasa aktual. Apalagi pada saat seperti sekarang, saat seluruh umat Islam di dunia memperingati hari kelahiran (maulid) Rasulullah Muhammad Saw, 12 Rabi'ul Awal, yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 6 Juli 1998 M. Maulid beliau hendaknya dijadikan momentum untuk mengkaji, kemudian mengikuti, pribadi dan gaya hidup beliau.
Bagaimanapun, setiap Muslim telah berikrar bahwa Muhammad itu utusan Allah, setelah mengakui bahwa Allah itu satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Konsekuensi ikrar itu, antara lain, kewajiban untuk mengikuti apa saja yang diperintahkannya dan menjauhi semua larangannya. Selain itu, al-Quran menegaskan Muhammad Saw sebagai suriteladan yang baik (uswatun hasanah) bagi umat manusia.
Kiranya, layak jika setiap peringatan maulid Nabi dijadikan semacam perayaan "Gerakan Cinta Rasul". Arahnya, pastilah ke perbaikan iman dan peningkatan perilaku Islami, perilaku yang tidak saja mendatangkan kebahagiaan hidup dunia-akhirat, tetapi juga dapat menciptakan suasana harmonis dalam kehidupan sosial.
Ma'asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah!
Kecintaan pada Rasulullah merupakan suatu keharusan yang tidak boleh diabaikan. Bahkan, dalam sebuah haditsnya Rasul Saw menyatakan, "Tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dicintainya daripada bapaknya, anaknya, atau seluruh manusia" (H.R. Bukhari).
Secara ideal, kecintaan terhadap Rasulullah yang identik dengan kecintaan terhadap agama Allah (Islam), merupakan bagian tak terpisahkan (inheren) dari kemusliman seseorang. Cinta merupakan kekuatan pendorong bagi seseorang untuk siap membela, melindungi, dan menuruti apa saja kemauan orang yang dicintai itu. Dan "kekuatan cinta" dapat menghilangkan rasa takut, menimbulkan kekuatan dahsyat, motivasi, dan kesiapan mengerahkan segala daya.
Ada dua macam cinta Rasul. Yang pertama, athfiyah. Cinta Rasul bentuk ini bersifat emosional, bergelora, dan penuh kehangatan yang melahirkan ghirah dan kesiapan untuk membela atau melindungi. Aksi demonstrasi untuk mengecam dan mendakwa seorang penghina Rasul, misalnya, merupakan ekspresi cinta bentuk ini. Demikian pula memuji dan menyanjung pribadi Rasul.
Yang kedua, minhajiyah. Lebih dari sekadar athfiyah, cinta macam ini ditunjukkan dalam bentuk perbuatan, yaitu menaati aturan-aturan Islam, menjalankan Sunah Rasul, sekaligus menjadikan beliau sebagai qudwah (idola) dan uswah (suriteladan).
Ma'asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah!
Seyogianya, dalam diri setiap Muslim terdapat kombinasi kedua macam cinta Rasul tersebut. Semoga peringatan maulid kali ini, menjadi momentum bagi kita untuk menanamkan atau menumbuhkembangkan hal itu. Kaji dan kenali kembali pribadi Rasul dan ajarannya, untuk kemudian dipahami dan diamalkan secara lebih baik. Barakallahu li walakum.***
HALAMAN SELANJUTNYA:
How To Make Money Using an Udemy Online Teaching Course A few decades ago, it was hard to find a good teacher. The only option that you had was to look for one in your area because the Internet was not available at that time. Nowadays, the internet has made it a lot easier to learn from the comfort of home. If you have been thinking of taking a certain course to hone your skills, we suggest that you check out Udemy. Let's find out how people make money on Udemy by launching courses through websites. Read on to know more. What Is Udemy? Basically, this platform brings both students and teachers together. As a matter of fact, Udemy is one of the top platforms for online courses. It offers a lot of free tools and support for instructors to develop courses and make money from them. Udemy allows anyone to create a course and offer it to everyone across the globe through its platform. Nowadays, the platform has more than 15 million students from more than 190 countries. Moreover, it has courses in more than 80 languages. Launching a Course If you want to submit a course on Udemy, you may want to follow the steps below. We will talk about each step in detail so you can get started without any problem. Sign up First of all, you may want to go to the home page of Udemy and sign up for an account, which will cost you nothing. As soon as you have signed up, you can access tons of free as well as paid courses. Course creation After signing up, you can hit the "Teaching" button. The "Create a course" button will show up that you can press to create a course and become a tutor. Udemy revenue model For course creation, Udemy won't charge you any fee. On the other hand, for selling, you do have to consider the revenue model offered by the platform. Let's find out more about the revenue model. Instructor promotion After a lead generation, the entire revenue goes to the course instructor. For instance, if a lead is generated through the coupon code given by the course creator, the instructor will get the revenue. Organic traffic If the course buyer comes to the platform through organic traffic, 50% of the revenue will go to the course creator. And the rest will go to the website. So, there is a lot of money to be made even if you don't use other means to get the word about your courses. Other revenue sharing model This revenue sharing ratio can be between 25% and 97%. Actually, the ratio is based on the fact whether the customer comes to the platform via deals, ads or affiliates. So, based on these factors, the revenue can be more or less. Resources for Udemy Udemy helps you throughout the process. Whether you are going to create a course or you want to promote, the platform has resources for you. Udemy offers tons of free resources that help you make your course a success. As a matter of fact, the free resources on this platform are on the list of the best advantages of Udemy, as they help you make money from your course without too much struggle. So, if you have been thinking of creating a course and publishing it on Udemy, we suggest that you take into account the advice given in this article. Just make sure your course is interesting and it can help your students learn new things. And that's all you need in order to sell your courses and make a lot of money.
0 Response to "Cara Mencintai Rasulullah Saw (Khutbah Jumat)"
Posting Komentar