Sebuah rekaman video berisi adegan mengerikan menyita perhatian publik sekaligus memicu kemarahan.
Rekaman itu memperlihatkan puluhan anjing yang siap-siap menghadapi kematian di tempat jagal.
Menurut CEO Fight Dog Meat Charity, Michele Brown, di tempat jagal anjing-anjing itu bakal dipaksa makan kemudian direbus hidup-hidup lantaran mereka percaya cara itu bisa membuat daging anjing tambah lezat.
Adapun video ini direkam oleh seorang aktivis penyayang binatang, di luar kota Hue, Vietnam.
'Di Vietnam mereka percaya bahwa memakan daging anjing yang sehat dan kuat, maka akan memberikan manfaat kesehatan dan kekuatan juga. Banyak pula yang mengira daging anjing bisa meningkatkan stamina pria padahal hal ini tidak terbukti secara Ilmiah,' jelas Brown.
'Jadi mereka berpikir dengan cara menakut-nakuti anjing, maka andrelanin anjing meningkat dan ini yang membuatnya dianggap lebih lezat,' tambahnya.
Laporan menunjukan, diperkirakan ada lima juta ekor anjing yang dimakan per tahunnya. Sebagian besar daging anjing disajikan lewat masakan ala Hanoi.
Yang mengkhawatirkan, tren pencurian anjing peliharaan juga meningkat. Hal ini dipicu akibat perkembangan restoran anjing yang makin banyak, pada saat bersamaan juga makin banyak yang memelihara anjing. Sehingga tren pencurian anjing juga ikut meningkat.
Tren 'Sengsu' di Solo
Tak hanya di Vietnam, di Indonesia juga ada tren seperti ini. Salah satunya di Solo.
Sukardi (61) seorang penjual masakan berbahan daging anjing, buka-bukaan soal bisnis yang digelutinya sejak tahun 1979 tersebut.
Sebagaimana dilansir kompas.com, Sukardi saat ini sudah memiliki empat warung makan dengan menu utamanya yakni daging anjing.
Dia harus merogoh kocek Rp 150.000 untuk mendapatkan seekor anjing. Namun, dia bisa meraih keuntungan hingga Rp 3 juta sehari.
Dalam satu hari, Sukardi membutuhkan 8 hingga 12 anjing untuk dipotong dan dimasak demi memenuhi kebutuhan pelanggan di keempat warungnya itu.
Di Solo, warung-warung daging anjing bisa dengan mudah ditemukan. Mereka menawarkan berbagai jenis kuliner, mulai dari apa yang disebut dengan nama sengsu hingga sate anjing.
Warung-warung ini sudah menjamur di Solo selama berpuluh-puluh tahun dan keberadaannya tak pernah diusik semua wali kota, termasuk Joko Widodo yang saat ini menjadi presiden Indonesia.
"Kami tak bisa melarangnya karena tak ada regulasi yang bisa digunakan untuk melarang. Tradisi kuliner ini sudah ada sejak dahulu," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, masih kepada The Jakarta Post.
Perlakuan keji
Pada 2017, LSM Dog Friend Surakarta mencatat setidaknya 1.200 anjing dipotong setiap hari untuk dikonsumsi warga kota.
Sebagian dari anjing-anjing itu didatangkan dari Jawa Barat atau Jawa Timur.
"Sebanyak 1.200 anjing dipotong untuk dimasak dagingnya di 136 warung di seluruh Surakarta," kata Ketua Dog Friends Surakarta Fredy Irawan.
Fredy mencatat, bisnis ini melibatkan praktik-praktik yang kejam. Bahkan, lanjut dia, sering kali anjing tidak dipotong, tetapi dicekik atau ditenggelamkan hingga mati.
"Ini penyiksaan. Sebab, pelanggan yakin, daging anjing jauh lebih nikmat jika darah anjing tidak mengalir saat hewan itu dibunuh," ujar Fredy.
Pada 2017, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mengatakan, Solo menjadi kota dengan konsumsi daging anjing tertinggi di provinsi itu.
Dinas Peternakan mencatat, setidaknya 400 anjing dipotong setiap hari. Angka ini meningkat drastis dari hanya 63 anjing yang dipotong pada 2015.
Selain di Solo, riset yang dilakukan Yayasan Perubahan untuk Hewan (CFAF) menunjukkan, level konsumsi daging anjing juga amat tinggi di Provinsi Sulawesi Utara.
CFAF menemukan, setidaknya 8.000 anjing, termasuk hewan yang dicuri dari kediaman warga atau diambil di jalanan, dipotong setiap pekannya.
"Amat penting untuk menghentikan penjualan daging anjing, tidak hanya untuk kesejahteraan hewan, tetapi juga untuk kesehatan manusia," kata Lola Webber dari CACF.
Lola menambahkan, tidak mengonsumsi daging anjing bisa membantu mencegah penyebaran rabies kepada manusia.
HALAMAN SELANJUTNYA:
How To Make Money Using an Udemy Online Teaching Course A few decades ago, it was hard to find a good teacher. The only option that you had was to look for one in your area because the Internet was not available at that time. Nowadays, the internet has made it a lot easier to learn from the comfort of home. If you have been thinking of taking a certain course to hone your skills, we suggest that you check out Udemy. Let's find out how people make money on Udemy by launching courses through websites. Read on to know more. What Is Udemy? Basically, this platform brings both students and teachers together. As a matter of fact, Udemy is one of the top platforms for online courses. It offers a lot of free tools and support for instructors to develop courses and make money from them. Udemy allows anyone to create a course and offer it to everyone across the globe through its platform. Nowadays, the platform has more than 15 million students from more than 190 countries. Moreover, it has courses in more than 80 languages. Launching a Course If you want to submit a course on Udemy, you may want to follow the steps below. We will talk about each step in detail so you can get started without any problem. Sign up First of all, you may want to go to the home page of Udemy and sign up for an account, which will cost you nothing. As soon as you have signed up, you can access tons of free as well as paid courses. Course creation After signing up, you can hit the "Teaching" button. The "Create a course" button will show up that you can press to create a course and become a tutor. Udemy revenue model For course creation, Udemy won't charge you any fee. On the other hand, for selling, you do have to consider the revenue model offered by the platform. Let's find out more about the revenue model. Instructor promotion After a lead generation, the entire revenue goes to the course instructor. For instance, if a lead is generated through the coupon code given by the course creator, the instructor will get the revenue. Organic traffic If the course buyer comes to the platform through organic traffic, 50% of the revenue will go to the course creator. And the rest will go to the website. So, there is a lot of money to be made even if you don't use other means to get the word about your courses. Other revenue sharing model This revenue sharing ratio can be between 25% and 97%. Actually, the ratio is based on the fact whether the customer comes to the platform via deals, ads or affiliates. So, based on these factors, the revenue can be more or less. Resources for Udemy Udemy helps you throughout the process. Whether you are going to create a course or you want to promote, the platform has resources for you. Udemy offers tons of free resources that help you make your course a success. As a matter of fact, the free resources on this platform are on the list of the best advantages of Udemy, as they help you make money from your course without too much struggle. So, if you have been thinking of creating a course and publishing it on Udemy, we suggest that you take into account the advice given in this article. Just make sure your course is interesting and it can help your students learn new things. And that's all you need in order to sell your courses and make a lot of money.
0 Response to "Anjing Satu Truk Tiba di Penjagalan untuk Direbus Hidup-hidup"
Posting Komentar