![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHBRnhyoQkuYIleLgwPlP3C9Zb1wWlAxVstJE7WoFe7wMYoe_Sk9Z3SkM1006LTJhHuZJqkt7D8DLXKEeJzjnCr32XRn7C8Oo2L-VgrMq8Ga4J-QTh32EGZDafugs8Ac0RlLK8sEBMhSpM/s640/bapak-rumah-tangga.jpg)
Benar-benar membuat terbuka untuk lebih menghargai isti
Dalam curhatannya seorang ayah membagikan pengalamannya dalam beberapa waktu menjadi bapak rumah tangga, yang mengurus pekerjaan istri selagi istri pasca melahirkan.
Sudah merasakan bagaimana beratnya jadi ibu rumah tangga membuat pria ini terketuk hatinya untuk lebih menghargai istri.
Sebagimana dikutip dari momonganak.org, Pria yang baru menemani istri melahirkan ini memberikan pengalaamannya agar semua suami lebih menghargai istrinya, seperti berikut ini ungkapannya:
MENJADI BAPAK RUMAH TANGGA
Pekan kemarin saya cuti melahirkan. Bukan, bukan saya yang melahirkan, tapi istri. Maksudnya, saya cuti untuk menemani istri melahirkan.
Bukannya sok romantis Gan. Obie Mesakh pun tahu, ane nggak pernah berbakat romantis. Tapi saya realistis. Istri baru saja usai melahirkan, harus mengasuh dua anak plus satu bayi, dengan kondisi kesehatan yang belum pulih benar, ditambah tanpa bantuan asisten. Jadilah saya cuti, dengan judul “cuti menemani istri melahirkan”.
“Pak, saya mohon izin cuti seminggu, mau jadi suami penggalang,” kata saya kepada Pak Bos sambil menyodorkan surat izin cuti.
“Loh, kok suami penggalang, bukannya suami siaga?”
“Suami siaga itu sewaktu istri masih hamil, pak. Kalau istri sudah melahirkan, statusnya naik menjadi suami penggalang,” jawab saya berkelakar.
Pada tulisan ini saya perlu mengucapkan terima kasih kepada pimpinan saya, Direktur Pendidikan dan Agama Bappenas, yang dengan senang hati memberikan izin cuti. Semoga kemudahan memperoleh cuti dirasakan juga oleh para bapak-bapak lainnya yang ingin menemani istri melahirkan.
Dan inilah untuk pertama kalinya cuti saya habiskan hanya di rumah saja. Sesekali masih ke minimarket cari popok. Tapi 90% waktu saya habiskan di rumah.
Ngapain aja? Ya jelas main bola bekel lah.
Ya membantu istri mengurus rumah to ya..
Mencuci dan melipat baju, ngepel, nyiapin keperluan anak sekolah, juga ikut bantuin masak.
Nah, berkat cuti ini saya baru menyadari satu hal: bahwa membereskan dapur yang usai memasak itu adalah petaka.
Masaknya sih enak ya..nggoreng-nggoreng disambi duduk mainan HP, buka Facebook juga bisa. Tapi ternyata ada petaka mengintip di balik acara masak. Bersih-bersih bekas lemak-nya Gan. Ya Robbi.. mau nyerah tapi malu. Mau ngeluh tapi ga enak sama istri. Dia sudah nawarin sih, “Udah kubersihin aja..” saya menggeleng. Tapi lama-lama ngangguk juga. Maaf ya istri, untuk masalah dapur saya takluk deh.
Diam-diam saya jadi semakin intens memperhatikan istri saya. Yang selama ini hanya intens di hari Sabtu dan Minggu.
Ungkapan bahwa wanita itu kuat, sama sekali tidak bisa saya sangkal. Dia baru saja melahirkan, dan sesekali mengeluh soal jahitannya yang belum kunjung sembuh. Tapi di rumah, polahnya sudah astaghfirullah..
Gak kehitung berapa kali mondar mandir di dalam rumah. Belum si bayi ngajak begadang, dan paginya harus bangun sepagi mungkin karena dua kakak si bayi harus sekolah.
Apalagi sejak melahirkan tekanan darah istri tinggi, padahal biasanya normal. Kata dokter hal ini biasa terjadi karena pengaruh hormon, yang penting terus dikontrol perkembangannya. Berkat istri bertensi tinggi, saya jadi tahu kalau jus labu siam bisa menjadi obat penurun tensi. Dua kali sehari saya bikin jus labu siam untuk istri, dan sebagai rasa solidaritas saya ikut minum. Ternyata rasanya seger, dan alhamdulillah manjur, tekanan darah istri saya berangsur normal. Sila dicoba.
Melihat istri yang baru melahirkan dengan segala kondisinya, saya nggak tega membiarkannya kerepotan.
Saya ambil alih semua tugasnya (kecuali yang sudah saya sebutkan di atas: berkemas dapur usai memasak) kalau cuma mencuci, ngangkut jemuran, nyapu, mengepel, menyiapkan anak sekolah, menemani anak mengerjakan PR, tenaga saya sebagai laki kan ya pasti turah-turah.
Itu bayangan saya.. tapi nyatanya bukannya turah, malah minus.
Kalau di hari kerja, saya paling banter kerokan sebulan sekali. Setelah menjadi bapak rumah tangga, saya sudah kerokan di hari kedua, dan pijat urut di hari terakhir cuti.
“Ealah, kamu masuk angin mas, sini tak kerokin..” kata istri saat melihat saya sibuk meratakan minyak GPU ke sekujur lengan.
“Nggak masuk angin, cuma tanganku ini jimpe (pegal)”
Istri ketawa terbahak-bahak. Katanya saya terlalu khusyuk ngangkat jemuran sampai tangan saya kaku.
Sejak jadi bapak rumah tangga ini pula, saya baru merasakan nikmatnya tidur yang dalam. Ba’da Isya, saya yang biasanya masih kuat melek sampai jam 11 malem, kini mata lengket nggak kuat tegak lagi. Badan sudah ajur seperti bubur. Herannya, kok ya istri masih bisa begadang, dan nggak ada efek apa-apa tuh.
“Sudahlah kamu tidur aja, ngantuk lho.” Kata istri jika saya menemaninya begadang.
Tapi saya tetap di sampingnya. Menemani, meskipun waktu istri ngoceh, saya sudah tidak bisa mendengarnya lagi.
Hingga waktu cuti saya habis. Saya meminta istri untuk memanggil tukang pijat via telefon.
“Pijat habis melahirkan itu entar kali, kalau sudah 40 hari.” Sahutnya enteng.
“Ini bukan buat bunda kok.”
“Lha trus?”
“Buat aku..”
Istri kembali tergelak-gelak.
“Oalah mas..mas..cuti seminggu ini ngeremukke awak yo?”
Saya diam. Malu mengakuinya..
Kini saya sudah kembali ngantor. Rasanya jujur saja berat sekali. Ingin masih di rumah bersama bayi, kakak, dan ibunya si bayi.
Orang Jawa bilang ketok-ketoken dan ambon-ambonen terus. Mungkin rasa seperti ini yang dirasakan ibu-ibu yang cuti melahirkannya habis.
Satu pelajaran berharga yang saya dapat dari cuti sepekan kemarin adalah: wanita itu rupanya makhluk segala cuaca.
Tahan uji, tahan sakit, tahan capek, juga tahan banting. Kita baru sakit encok aja sudah teriak-teriak minta diurut.
Mereka bahkan kemaluan robek pun masih mampu untuk berjalan, sambil menggendong, bahkan sambil melayani kita.
Kedua, ternyata pekerjaan rumah itu jauh lebih rumit dari pada rumus matematika. Melelahkan dan tak ada batasan.
Kedua, ternyata pekerjaan rumah itu jauh lebih rumit dari pada rumus matematika. Melelahkan dan tak ada batasan.
Saya bereskan sofa, giliran karpet ketumpahan susu. Saya bereskan meja makan, anak-anak beralih ke kamar dan mengotori kasur dengan remah biskuit.
Cucian baru saja kering, langsung upacara penyambutan terhadap cucian baru. Begitu setiap hari. Tidak pernah selesai.
Rasa-rasanya saya pilih bikin makalah 10 bijik dari pada seharian di rumah.
Rasa-rasanya saya pilih bikin makalah 10 bijik dari pada seharian di rumah.
Jadi Gan, saya pikir kok keterlaluan kalau kita merasa lebih kuat dan lebih segalanya dari istri. Bukan mereka yang manja, tapi kita. Dan bukan kita yang sebenarnya bertenaga kuda, tapi mereka.
Kalau agan tidak percaya, silakan uji nyali menjadi bapak rumah tangga. Nggak usah lama-lama, seminggu saja. Setelahnya niscaya agan akan memborong minyak GPU, Freshcare, minyak gandapura, dan aneka wewangian lain. Dan pasti mendambakan kehadiran tukang pijat. Kalau agan butuh tukang pijat di wilayah Pamulang dan sekitarnya, nanti saya bagi deh nomornya..
Selamat bekerja,
Kalau agan tidak percaya, silakan uji nyali menjadi bapak rumah tangga. Nggak usah lama-lama, seminggu saja. Setelahnya niscaya agan akan memborong minyak GPU, Freshcare, minyak gandapura, dan aneka wewangian lain. Dan pasti mendambakan kehadiran tukang pijat. Kalau agan butuh tukang pijat di wilayah Pamulang dan sekitarnya, nanti saya bagi deh nomornya..
Selamat bekerja,
HALAMAN SELANJUTNYA:
How To Make Money Using an Udemy Online Teaching Course A few decades ago, it was hard to find a good teacher. The only option that you had was to look for one in your area because the Internet was not available at that time. Nowadays, the internet has made it a lot easier to learn from the comfort of home. If you have been thinking of taking a certain course to hone your skills, we suggest that you check out Udemy. Let's find out how people make money on Udemy by launching courses through websites. Read on to know more. What Is Udemy? Basically, this platform brings both students and teachers together. As a matter of fact, Udemy is one of the top platforms for online courses. It offers a lot of free tools and support for instructors to develop courses and make money from them. Udemy allows anyone to create a course and offer it to everyone across the globe through its platform. Nowadays, the platform has more than 15 million students from more than 190 countries. Moreover, it has courses in more than 80 languages. Launching a Course If you want to submit a course on Udemy, you may want to follow the steps below. We will talk about each step in detail so you can get started without any problem. Sign up First of all, you may want to go to the home page of Udemy and sign up for an account, which will cost you nothing. As soon as you have signed up, you can access tons of free as well as paid courses. Course creation After signing up, you can hit the "Teaching" button. The "Create a course" button will show up that you can press to create a course and become a tutor. Udemy revenue model For course creation, Udemy won't charge you any fee. On the other hand, for selling, you do have to consider the revenue model offered by the platform. Let's find out more about the revenue model. Instructor promotion After a lead generation, the entire revenue goes to the course instructor. For instance, if a lead is generated through the coupon code given by the course creator, the instructor will get the revenue. Organic traffic If the course buyer comes to the platform through organic traffic, 50% of the revenue will go to the course creator. And the rest will go to the website. So, there is a lot of money to be made even if you don't use other means to get the word about your courses. Other revenue sharing model This revenue sharing ratio can be between 25% and 97%. Actually, the ratio is based on the fact whether the customer comes to the platform via deals, ads or affiliates. So, based on these factors, the revenue can be more or less. Resources for Udemy Udemy helps you throughout the process. Whether you are going to create a course or you want to promote, the platform has resources for you. Udemy offers tons of free resources that help you make your course a success. As a matter of fact, the free resources on this platform are on the list of the best advantages of Udemy, as they help you make money from your course without too much struggle. So, if you have been thinking of creating a course and publishing it on Udemy, we suggest that you take into account the advice given in this article. Just make sure your course is interesting and it can help your students learn new things. And that's all you need in order to sell your courses and make a lot of money.
0 Response to ""Pengalamanku menjadi bapak rumah tangga, membuatku makin menghargai istri""
Posting Komentar