1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna
Sebelumnya menikah, seorang wanita memikirkan pernikahan yang demikian indah, kehidupan yangdemikian romantis seperti ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.


Sebelumnya menikah, seorang wanita memikirkan pernikahan yang demikian indah, kehidupan yangdemikian romantis seperti ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.


Ia memiliki gambaran yang begitu ideal dari satu pernikahan. Kelelahan yang demikian, cape, permasalahan keuangan, dan segudang problematika di dalam satu keluarga luput dari gambaran nya. Ia hanya pikirkan yang indah-indah dan enak-enak dalam satu perkawinan.
Selanjutnya, waktu ia harus hadapi semua, ia tidak siap. Ia kurang bisa terima keadaan, hal sejenis ini berjalan berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sama seperti gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak mulai muda.
Seorang wanita yang bakal menikah, alangkah baiknya bila ia lihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.
2. Nusyus (tidak taat pada suami)
Nusyus yakni sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat pada suami. Wanita yang kerjakan nusyus yakni wanita yang melawan suami, tak mematuhi perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tentukan buat dia.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, salah satunya yaitu :
Menolak ajakan suami waktu mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun lewat cara samar. Mengkhianati suami, misalnya dengan merajut hubungan gelap dengan pria lain. Memasukkan seseorang yg tak disenangi suami dalam rumah, lupa dalam melayani suami, terlalu berlebih dan menghambur-hamburkan uang pada yang tidaklah tempatnya, menyakiti suami dengan bicara yang buruk, mencela, dan menghinanya, keluar rumah tidak ada izin suami, menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.
Seorang istri shalihah akan selalu meletakkan ketaatan pada suami di atas segala-galanya. Sudah pasti tidaklah ketaatan dalam kedurhakaan pada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan juga, dalam kondisi apapun, suka maupun susah, lega maupun sempit, sukai ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini demikian besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.
3. Tak sukai pada keluarga suami
Kadang-kadang seorang istri kehendaki agar semuanya perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada dirinya. Tak dapat sedikit juga waktu dan perhatian diberikan pada selainnya. Termasuk pada orangtua suami. Walaupun sesungguhnya, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.
Satu di antara mempunyai bentuk yakni cemburu pada ibu mertuanya. Ia berasumsi ibu mertua sebagai pesaing paling penting dalam peroleh cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang, beberapa istri berani menghina dan berbuat tak etis orang-tua suami, bahkan ia seringkali berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka pada orang tuanya. Terkadang istri punya niat mencari-cari kesalahan dan kekurangan orangtua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan satu permasalahan, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.
Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih sukai pada keluarga istri, ia berusaha hindari suami dari keluarganya dengan bermacam langkah.
Ikatan pernikahan bukan hanya jadikan satu dua insan dalam satu lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’. Ke-2 orang-tua suami yakni orang-tua istri, keluarga suami yakni keluarga istri, demikian sebaliknya. Merajut hubungan baik dengan keluarga suami yaitu satu di antara keselarasan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia apabila istrinya bisa memposisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal sejenis ini akan berikan cinta dan kasih sayang suami.
4. Tidak melindungi penampilan
Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan gunakan baju yang indah hanya waktu ia keluar rumah, waktu bakal melancong, menghadiri undangan, ke kantor, berkunjung ke saudara maupun sebagian rekannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau waktu ada acara yang lain di luar rumah. Kondisi ini sungguh berbalik waktu ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya gunakan baju seadanya : kadang-kadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.
Apabila keadaan ini terus-terusan dipelihara oleh istri, janganlah heran apabila suami tidak betah di rumah, ia lebih gemari memakai waktunya di luar dari pada di rumah. Harusnya, berhiasnya dia lebih ditujukan pada suami Jangan pernah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan pada orang lain, walaupun sesungguhnya suami nya di rumah lebih memiliki hak karena itu.
5. Kurang berterima kasih
Seringkali, seorang suami tidak bisa penuhi keinginan sang istri. Apa yang diperoleh suami jauh dari apa yang ia mengharapkan. Ia tidak suka dengan apa yang diperoleh suami, walaupun suaminya sudah berupaya dengan cara maksimal untuk penuhi keperluan keluarga dan beberapa keinginan istrinya.
Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih pada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang didapatkan padanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Ciri-ciri qona’ah dan ridho pada apa yang diperoleh Allah kepadanya demikian jauh dari dirinya.
Seorang istri yang shalihah tentunya bisa tahu terbatasnya kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan satu hal yg tidak bisa ditangani suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan jadi lebih.
“Sesungguhnya apabila anda bersukur, pasti Kami akan memberi (nikmat) kepadamu, jika anda memungkiri (nikmat-Ku), jadi sebenarnya adzab-Ku begitu pedih. ”
6. Memungkiri kebaikan suami
Selanjutnya, waktu ia harus hadapi semua, ia tidak siap. Ia kurang bisa terima keadaan, hal sejenis ini berjalan berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sama seperti gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak mulai muda.
Seorang wanita yang bakal menikah, alangkah baiknya bila ia lihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.
2. Nusyus (tidak taat pada suami)
Nusyus yakni sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat pada suami. Wanita yang kerjakan nusyus yakni wanita yang melawan suami, tak mematuhi perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tentukan buat dia.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, salah satunya yaitu :
Menolak ajakan suami waktu mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun lewat cara samar. Mengkhianati suami, misalnya dengan merajut hubungan gelap dengan pria lain. Memasukkan seseorang yg tak disenangi suami dalam rumah, lupa dalam melayani suami, terlalu berlebih dan menghambur-hamburkan uang pada yang tidaklah tempatnya, menyakiti suami dengan bicara yang buruk, mencela, dan menghinanya, keluar rumah tidak ada izin suami, menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.
Seorang istri shalihah akan selalu meletakkan ketaatan pada suami di atas segala-galanya. Sudah pasti tidaklah ketaatan dalam kedurhakaan pada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan juga, dalam kondisi apapun, suka maupun susah, lega maupun sempit, sukai ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini demikian besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.
3. Tak sukai pada keluarga suami
Kadang-kadang seorang istri kehendaki agar semuanya perhatian dan kasih sayang sang suami hanya tercurah pada dirinya. Tak dapat sedikit juga waktu dan perhatian diberikan pada selainnya. Termasuk pada orangtua suami. Walaupun sesungguhnya, di satu sisi, suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.
Satu di antara mempunyai bentuk yakni cemburu pada ibu mertuanya. Ia berasumsi ibu mertua sebagai pesaing paling penting dalam peroleh cinta, perhatian, dan kasih sayang suami. Terkadang, beberapa istri berani menghina dan berbuat tak etis orang-tua suami, bahkan ia seringkali berusaha merayu suami untuk berbuat durhaka pada orang tuanya. Terkadang istri punya niat mencari-cari kesalahan dan kekurangan orangtua dan keluarga suami, atau membesar-besarkan satu permasalahan, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga suami.
Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih sukai pada keluarga istri, ia berusaha hindari suami dari keluarganya dengan bermacam langkah.
Ikatan pernikahan bukan hanya jadikan satu dua insan dalam satu lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’. Ke-2 orang-tua suami yakni orang-tua istri, keluarga suami yakni keluarga istri, demikian sebaliknya. Merajut hubungan baik dengan keluarga suami yaitu satu di antara keselarasan keluarga. Suami akan merasa tenang dan bahagia apabila istrinya bisa memposisikan dirinya dalam kelurga suami. Hal sejenis ini akan berikan cinta dan kasih sayang suami.
4. Tidak melindungi penampilan
Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan gunakan baju yang indah hanya waktu ia keluar rumah, waktu bakal melancong, menghadiri undangan, ke kantor, berkunjung ke saudara maupun sebagian rekannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau waktu ada acara yang lain di luar rumah. Kondisi ini sungguh berbalik waktu ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya gunakan baju seadanya : kadang-kadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.
Apabila keadaan ini terus-terusan dipelihara oleh istri, janganlah heran apabila suami tidak betah di rumah, ia lebih gemari memakai waktunya di luar dari pada di rumah. Harusnya, berhiasnya dia lebih ditujukan pada suami Jangan pernah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan pada orang lain, walaupun sesungguhnya suami nya di rumah lebih memiliki hak karena itu.
5. Kurang berterima kasih
Seringkali, seorang suami tidak bisa penuhi keinginan sang istri. Apa yang diperoleh suami jauh dari apa yang ia mengharapkan. Ia tidak suka dengan apa yang diperoleh suami, walaupun suaminya sudah berupaya dengan cara maksimal untuk penuhi keperluan keluarga dan beberapa keinginan istrinya.
Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih pada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang didapatkan padanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Ciri-ciri qona’ah dan ridho pada apa yang diperoleh Allah kepadanya demikian jauh dari dirinya.
Seorang istri yang shalihah tentunya bisa tahu terbatasnya kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan satu hal yg tidak bisa ditangani suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan jadi lebih.
“Sesungguhnya apabila anda bersukur, pasti Kami akan memberi (nikmat) kepadamu, jika anda memungkiri (nikmat-Ku), jadi sebenarnya adzab-Ku begitu pedih. ”
6. Memungkiri kebaikan suami
“Wanita merupakan sebagian besar masyarakat neraka. ” Demikian di sampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setelah shalat gerhana saat berlangsung gerhana matahari.
Ajaib!! wanita begitu dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu peroleh hak untuk dihormati tiga kali makin besar dari pada ayah. Sosok yang dimuliakan, namun jadi jadi penghuni beberapa besar neraka. Bagaimana ini berjalan?
“Karena kekufuran mereka, ” jawab Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa Sallam waktu sebagian sabahat kemukakan pertanyaan mengapa hal semacam itu bisa berjalan. Apakah mereka memungkiri Allah?
Tidaklah, mereka tidak mengingkari Allah, tetapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Jika seorang suami berbuat kebaikan sepanjang hidup, lantas seorang istri saksikan satu hal yg tak disukainya dari seorang suami, jadi si istri akan menyampaikan bila ia tidak saksikan kebaikan sedikitpun dari suaminya. Sekian info Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).
Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dikerjakan suami!!
Tersebut pemicunya banyak kaum wanita ada di dalam neraka. Mari kita saksikan diri masing-masing kita, kita sama-sama introspeksi, apa dan bagaimana yang telah kita lakukan pada suami-suami kita?
Apabila kita lepas dari yang sekian, alhamdulillah. Itu yang kita mengharapkan. Berita suka untukmu wahai saudariku.
Namun apabila tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya, jadi waspadalah dengan apa yang telah disangka oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bertobat, cuma satu pilihan utuk lepas dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan, masih tetap ada waktu untuk bertobat. Tetapi mengapa mesti nantinya? Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?
Jangan pernah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku ; kejarlah ajalmu, bukankah engkau tak paham kapan engkau akan menjumpai Robb mu?
“Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, namun isterinya (di akhirat nanti) : bidadari sebagai pasangan suaminya (berkata) : “Jangan engkau menyakitinya, nanti anda dimurkai Allah, seorang suami begimu cuma seorang tamu yang bisa selekasnya berpisah dengan anda menuju kami. ” (HR. At Tirmidzi, hasan)
Wahai saudariku, mari kita saksikan, apa yang telah kita lakukan hingga saat ini, jangan sampai bosan dan henti untuk introspeksi diri, jangan sampai apa yang kita lakukan tidak ada kita sadari membawa kita pada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah Engkau ketahui.
Apabila satu saat, terlihat satu hal yg tak kita sukai dari suami ; jangan sampai kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.
“Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sebenarnya suamimu yakni surga dan nerakamu. ” (HR. Ahmad)
7. Mengungkit-ungkit kebaikan
Masing-masing orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi persoalan yakni apabila seorang istri menyebutkan kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam gagasan mengungkit-ungkit kebaikannya semata.
“Hai sebagian orang yang beriman, jangan pernah anda menyingkirkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). ” Al Baqarah : 264
Abu Dzar radhiyallahu’Anhu meriwayatkan, sebenarnya Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga grup manusia dimana Allah tidak akan bicara dan tak akan lihat mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih. ”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya beberapa tiga kali. ” Lalu Abu Dzar kemukakan pertanyaan, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah? ” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang gemari mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang gemari bersumpah palsu waktu jual. ” HR. Muslim
8. Repot di luar rumah
Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Aktivitas ini tidak ada salahnya, kalau peroleh izin suami dan tidaklah hingga menyepelekan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Jangan sampai aktivitas itu melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terlewati.
Waktu suami pulang dari mencari nafkah, ia rasakan rumah belum beres, cucian masih tetap menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Apabila hni berjalan terus menerus, mungkin saja saja suami tidak betah di rumah, ia lebih sukai menggunakan waktunya di luar atau di kantor.
9. Cemburu buta
Cemburu yaitu tingkah laku wanita, ia yaitu satu ekspresi cinta. Dalam batas-batas khusus, dapat dijelaskan wajar jika seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa berprasangka jelek pada suami yg tidak kerap ada di rumah. Namun apabila rasa cemburu ini sangat berlebihan, melampaui batas, tidak mendasar, dan hanya datang dari praduga ; jadi rasa cemburu ini dapat berpindah jadi cemburu yang tercela.
Cemburu yang disyariatkan yaitu cemburunya istri pada suami karena kemaksiatan yang ditanganinya, misalnya : berzina, kurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih mengutamakan istri lain dari pada dirinya. Apabila ada tanda sinyal yang membenarkan hal sejenis ini, jadi ini yakni cemburu yang terpuji. Apabila hanya sangkaan belaka tidak ada fakta dan bukti, jadi ini yaitu cemburu yang tercela.
Apabila kesangsian istri sangat berlebihan, tidak berdasar pada fakta dan bukti, cemburu buta, hal sejenis ini tentunya akan mengundang kekesalan dan kejengkelan suami. Ia tidak akan pernah merasa nyaman waktu ada di rumah. Bahkan, tidak tutup kesempatan, kejengkelannya akan dilampiaskan melalui cara lakukan apa yang didugakan istri pada dirinya.
10. Kurang melindungi perasaan suami
Kepekaan suami maupun istri pada perasaan pasangannya demikian diperlukan untuk jauhi terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri baiknya senantiasa siaga dalam masing-masing pengucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia bisa membuat perlindungan lisannya dari rutinitas mencaci, berkata keras, dan mengkritik melalui langkah menyudutkan. Istri selalu berusaha untuk memerlihatkan muka yang ramah, mengasyikkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan waktu diliat suaminya.
SEMOGA INI SEMUA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA. AMIINNNN...!!
Ajaib!! wanita begitu dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu peroleh hak untuk dihormati tiga kali makin besar dari pada ayah. Sosok yang dimuliakan, namun jadi jadi penghuni beberapa besar neraka. Bagaimana ini berjalan?
“Karena kekufuran mereka, ” jawab Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa Sallam waktu sebagian sabahat kemukakan pertanyaan mengapa hal semacam itu bisa berjalan. Apakah mereka memungkiri Allah?
Tidaklah, mereka tidak mengingkari Allah, tetapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Jika seorang suami berbuat kebaikan sepanjang hidup, lantas seorang istri saksikan satu hal yg tak disukainya dari seorang suami, jadi si istri akan menyampaikan bila ia tidak saksikan kebaikan sedikitpun dari suaminya. Sekian info Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).
Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dikerjakan suami!!
Tersebut pemicunya banyak kaum wanita ada di dalam neraka. Mari kita saksikan diri masing-masing kita, kita sama-sama introspeksi, apa dan bagaimana yang telah kita lakukan pada suami-suami kita?
Apabila kita lepas dari yang sekian, alhamdulillah. Itu yang kita mengharapkan. Berita suka untukmu wahai saudariku.
Namun apabila tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya, jadi waspadalah dengan apa yang telah disangka oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bertobat, cuma satu pilihan utuk lepas dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan, masih tetap ada waktu untuk bertobat. Tetapi mengapa mesti nantinya? Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?
Jangan pernah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku ; kejarlah ajalmu, bukankah engkau tak paham kapan engkau akan menjumpai Robb mu?
“Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, namun isterinya (di akhirat nanti) : bidadari sebagai pasangan suaminya (berkata) : “Jangan engkau menyakitinya, nanti anda dimurkai Allah, seorang suami begimu cuma seorang tamu yang bisa selekasnya berpisah dengan anda menuju kami. ” (HR. At Tirmidzi, hasan)
Wahai saudariku, mari kita saksikan, apa yang telah kita lakukan hingga saat ini, jangan sampai bosan dan henti untuk introspeksi diri, jangan sampai apa yang kita lakukan tidak ada kita sadari membawa kita pada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah Engkau ketahui.
Apabila satu saat, terlihat satu hal yg tak kita sukai dari suami ; jangan sampai kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.
“Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sebenarnya suamimu yakni surga dan nerakamu. ” (HR. Ahmad)
7. Mengungkit-ungkit kebaikan
Masing-masing orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi persoalan yakni apabila seorang istri menyebutkan kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam gagasan mengungkit-ungkit kebaikannya semata.
“Hai sebagian orang yang beriman, jangan pernah anda menyingkirkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). ” Al Baqarah : 264
Abu Dzar radhiyallahu’Anhu meriwayatkan, sebenarnya Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga grup manusia dimana Allah tidak akan bicara dan tak akan lihat mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih. ”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya beberapa tiga kali. ” Lalu Abu Dzar kemukakan pertanyaan, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah? ” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang gemari mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang gemari bersumpah palsu waktu jual. ” HR. Muslim
8. Repot di luar rumah
Seorang istri terkadang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Aktivitas ini tidak ada salahnya, kalau peroleh izin suami dan tidaklah hingga menyepelekan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Jangan sampai aktivitas itu melalaikan tanggung jawab nya sebagai seorang istri. Jangan sampai amanah yang sudah dipikulnya terlewati.
Waktu suami pulang dari mencari nafkah, ia rasakan rumah belum beres, cucian masih tetap menumpuk, hidangan belum siap, anak-anak belum mandi, dan lain sebagainya. Apabila hni berjalan terus menerus, mungkin saja saja suami tidak betah di rumah, ia lebih sukai menggunakan waktunya di luar atau di kantor.
9. Cemburu buta
Cemburu yaitu tingkah laku wanita, ia yaitu satu ekspresi cinta. Dalam batas-batas khusus, dapat dijelaskan wajar jika seorang istri merasa cemburu dan memendam rasa berprasangka jelek pada suami yg tidak kerap ada di rumah. Namun apabila rasa cemburu ini sangat berlebihan, melampaui batas, tidak mendasar, dan hanya datang dari praduga ; jadi rasa cemburu ini dapat berpindah jadi cemburu yang tercela.
Cemburu yang disyariatkan yaitu cemburunya istri pada suami karena kemaksiatan yang ditanganinya, misalnya : berzina, kurangi hak-hak nya, menzhaliminya, atau lebih mengutamakan istri lain dari pada dirinya. Apabila ada tanda sinyal yang membenarkan hal sejenis ini, jadi ini yakni cemburu yang terpuji. Apabila hanya sangkaan belaka tidak ada fakta dan bukti, jadi ini yaitu cemburu yang tercela.
Apabila kesangsian istri sangat berlebihan, tidak berdasar pada fakta dan bukti, cemburu buta, hal sejenis ini tentunya akan mengundang kekesalan dan kejengkelan suami. Ia tidak akan pernah merasa nyaman waktu ada di rumah. Bahkan, tidak tutup kesempatan, kejengkelannya akan dilampiaskan melalui cara lakukan apa yang didugakan istri pada dirinya.
10. Kurang melindungi perasaan suami
Kepekaan suami maupun istri pada perasaan pasangannya demikian diperlukan untuk jauhi terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri baiknya senantiasa siaga dalam masing-masing pengucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia bisa membuat perlindungan lisannya dari rutinitas mencaci, berkata keras, dan mengkritik melalui langkah menyudutkan. Istri selalu berusaha untuk memerlihatkan muka yang ramah, mengasyikkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan waktu diliat suaminya.
SEMOGA INI SEMUA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA. AMIINNNN...!!
HALAMAN SELANJUTNYA:
How To Make Money Using an Udemy Online Teaching Course A few decades ago, it was hard to find a good teacher. The only option that you had was to look for one in your area because the Internet was not available at that time. Nowadays, the internet has made it a lot easier to learn from the comfort of home. If you have been thinking of taking a certain course to hone your skills, we suggest that you check out Udemy. Let's find out how people make money on Udemy by launching courses through websites. Read on to know more. What Is Udemy? Basically, this platform brings both students and teachers together. As a matter of fact, Udemy is one of the top platforms for online courses. It offers a lot of free tools and support for instructors to develop courses and make money from them. Udemy allows anyone to create a course and offer it to everyone across the globe through its platform. Nowadays, the platform has more than 15 million students from more than 190 countries. Moreover, it has courses in more than 80 languages. Launching a Course If you want to submit a course on Udemy, you may want to follow the steps below. We will talk about each step in detail so you can get started without any problem. Sign up First of all, you may want to go to the home page of Udemy and sign up for an account, which will cost you nothing. As soon as you have signed up, you can access tons of free as well as paid courses. Course creation After signing up, you can hit the "Teaching" button. The "Create a course" button will show up that you can press to create a course and become a tutor. Udemy revenue model For course creation, Udemy won't charge you any fee. On the other hand, for selling, you do have to consider the revenue model offered by the platform. Let's find out more about the revenue model. Instructor promotion After a lead generation, the entire revenue goes to the course instructor. For instance, if a lead is generated through the coupon code given by the course creator, the instructor will get the revenue. Organic traffic If the course buyer comes to the platform through organic traffic, 50% of the revenue will go to the course creator. And the rest will go to the website. So, there is a lot of money to be made even if you don't use other means to get the word about your courses. Other revenue sharing model This revenue sharing ratio can be between 25% and 97%. Actually, the ratio is based on the fact whether the customer comes to the platform via deals, ads or affiliates. So, based on these factors, the revenue can be more or less. Resources for Udemy Udemy helps you throughout the process. Whether you are going to create a course or you want to promote, the platform has resources for you. Udemy offers tons of free resources that help you make your course a success. As a matter of fact, the free resources on this platform are on the list of the best advantages of Udemy, as they help you make money from your course without too much struggle. So, if you have been thinking of creating a course and publishing it on Udemy, we suggest that you take into account the advice given in this article. Just make sure your course is interesting and it can help your students learn new things. And that's all you need in order to sell your courses and make a lot of money.
0 Response to "ASTAGFIRULLAH HAL ADZIM.!! Inilah 10 Perilaku Istri Yang Durhaka Kepada Suami, No 5 Yang Sering Banyak Dilakukan,SHARE Semoga Bermanfaat.. "
Posting Komentar